Rabu, 30 Oktober 2013

Surat Untuk Arsene Wenger


Dear Arsene Wenger yang terkasih.

Saya tidak ingin berpanjang-panjang di sini seperti nama saya, tapi saya ingin mengatakan beberapa hal terhadap Anda. Arsenal adalah salah satu klub favorit saya, dan saya mencintainya begitu pula dengan Anda yang sudah lebih dari 15 tahun berada di klub ini. Memang saya terhitung baru menjabat sebagai chairman di sini, tapi cinta saya terhadap Arsenal tidak jauh berbeda dengan Anda. Yakinlah akan hal itu.

Dan berangkat dari kecintaan kita terhadap klub inilah saya ingin mengungkapkan bahwasanya sudah saatnya Arsenal meraih sebuah trofi bergengsi. Ingat Tuan Arsene, trofi bergengsi. Saya garis bawahi itu. Jika Anda tidak tahu apa itu trofi bergengsi (mungkin karena sudah sedemikian lama Anda tidak memegangnya), itu bisa berupa piala Liga Inggris atau yang lebih keren lagi piala Liga Champions, bukan piala-yang-seminggu-kemudian-tidak-bisa-saya-pamerkan-ke-acara-keluarga-saya seperti Piala Carling. Who the fuck cares about Carling Cup. 

Oleh karena tujuan itulah, saya mengijinkan Anda untuk membeli pemain berkelas dengan harga yang mahal. Saya mengerti basis Anda adalah bisnis, ingin membuat klub ini sukses secara bisnis dan ekonomi, dan tentu Anda mengerti artinya berinvestasi sehingga saya mengijinkan Anda kali ini berinvestasi dengan resiko tinggi dalam wujud bocah Jerman bernama Ozil. Dan Anda juga berhasil meyakinkan saya untuk berinvestasi dalam hal lain, yakni mempertahankan pemain yang angin-anginan musim lalu, Giroud dan Ramsey. Dan tampaknya investasi Anda musim ini sangat jitu, terbukti dengan Ramsey yang bisa saya banderol dengan harga CR7 dan saya bisa meledek Perez sekarang ketika saya makan siang bersamanya. 

Namun, seperti yang Anda dan kita semua alami, tiba-tiba gelombang kejutan itu datang dari klub Jerman. Kita kalah 1-2. Saya masih bisa tenang pada waktu itu, mengingat bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini: begitu juga dengan klub kesayangan kita. Lagipula permainan kalian juga tidak jelek-jelek amat dan saya adalah salah satu fans berat Lewandowski; gawang Casillas saja bisa dia jebol empat kali, apalagi gawang kiper kita, bukan? Tapi saya mulai khawatir ketika kita kalah 0-2 dari tim sekota kita Chelsea. Apa-apaan itu? Anda bisa beralasan bahwa pemain yang bermain sebagian adalah lapis kedua, tapi Chelsea lebih banyak memakai pemain lapisan keduanya. Singkirkan alasan itu. Saya tidak peduli kalau itu adalah hanya sekedar pertandingan Capital One Cup (bahkan saya hampir lupa bahwa ada turnamen seperti itu), karena titik lemah yang kita perlihatkan di pertandingan itu dapat mereka gunakan lagi ketika kita berjumpa lagi dengan mereka di Liga Inggris.

Perlu Anda ketahui untuk segera bangkit dari kekalahan ini, dan semakin mengukuhkan diri di puncak klasemen Liga. Apalagi jika Anda melihat kembali jadwal kita, minggu-minggu berikutnya mulai berat. Liverpool, Dortmund, dan Manchester United. Kita harus bangkit kembali, secepat mungkin. Tanamkan mental pemenang kepada anak-anak muda kita, dan saya yakin trofi juara tidak akan kemana-mana. Sebagai pengingat apabila Anda lupa dan terbuai dengan manisnya pertandingan-pertandingan kita selama ini, bahwa duet Liverpool, Sturridge-Suarez, semakin susah untuk dibendung. Chelsea dan Mourinho semakin romantis, ditambah anak emas mereka, Torres, entah bagaimana tidak bisa kita ledek lagi. City juga masih berisi pemain-pemain yang bagus, jadi jangan underestimate mereka. Anda beruntung kita bisa melupakan United untuk musim ini. 

Jadi, sebagai penutup, saya tunggu kemenangan-kemenangan selanjutnya, dan tentu saja trofi di akhir musim. 


Best Regards,
Sir John Chippendale Keswick
Chairman of Arsenal FC

P.S.: Kalau bisa meraih trofi Liga Champions, mungkin saya bisa pikirkan ulang untuk menjual villa dan kapal pesiar saya untuk membeli Lionel Messi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar